Data, Information, Knowledge and Wisdom?

DIKW yang kadang sering disebut dengan the wisdom hierarchy. Representations of the DIKW hierarchy dikenalkan oleh Ackoff’s di tahun1989 dengan artikelnya dengan judul From data to wisdom, yang mengusulkan hirarki dengan urutan tingkatan berikut data, information, knowledge, understanding and wisdom. Ackoff memasukkan kata understanding urutan tingkatan sebelum akhir karena dipercaya bahwa wisdom tingkatannya lebih tinggi, akan tetapi tidak aka nada wisdom tanpa understanding dan juga sebaliknya. Untuk itu maka, teori menjadi lebih dikenal sebagai DIKW.

Untuk lebih memahami DIKW, dan memperhatikan gambar dapat bercerita ribuan kata, maka berikut ditampilkan beberapa gambar yang menurut hemat penulis akan sangat mudah menerangkan keterangan pengertian DIKW.

Sebelum memperlihatkan gambar, tulisan pada http://www.systems-thinking.org/dikw/dikw.htm (diunduh tgl 2 April 2017) dan tulisan pada website ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, sebagai berikut:

  1. Data didefinisikan sebagai symbol yang memperlihatkan property dari obyek, kejadian dan kondisi lingkungannya, merupakan produk dari pengamatan (observation).

Data adalah masih mentah atau raw, dan melekat hanya ada pada dirinya dan tidak ada arti bagi orang lain dan hanya menunjukkan keberadaannya sendiri. Bentuk data dapat macam-macam dan dapat digunakan kembali, kalau di spreadsheet dikenal adanya data.

  1. Information dilengkapi dengan deskripsi, jawaban suatu pertanyaan yang dimulai dengan kata siapa (who), apa (what), kapan (when), dan berapa banyak (how many). Sistim informasi akan menghasilkan, menyimpan dan dapat diambil kembali serta memproses data. Information diambil atau disarikan dari bukti (evidence) dan alasan (reasoning) dari pada pernyataan yang eksplisit (langsung).

Informasi adalah data yang diberi arti dengan keterhubungan antar data. Arti ini dapat berguna akan tetapi tidak harus, kalau merujuk pada computer maka dikenal dengan relationship database.

  1. Knowledge adalah know-how, dan merupakan hal yang memungkinkan mentransformasi dari informasi menjadi instruksi. Knoweldge dapat diperoleh diataranya dengan transfer orang lain yang memilikinya atau instruksi dari orang lain, atau dari sari

Jadi disini akan banyak menjawab aplikasi dari data dan informasi dan harus dapat bisa menjawab how.

Sering juga disampaikan bahwa knowledge adalah koleksi informasi sehingga dapat berguna dengan kesengajaan atau dikenal knowledge adalah deterministic proses.

  1. Wisdom adalah kemampuan meningkatkan efektivitas. Dengan wisdom maka dapat meningkakan nilai (value) yang memerlukan fungsi mental yang dikenal sebagai judgment. Nilai ethical and aesthetic yang ada didalamnya akan melekat pada orang yang tesrbut dan uniqe serta personal

Wisdom adalah mengevaluasi pengertian (www.systems-thinking.org), dan akan banyak menjawab pertanyaan why. Kenapa kita ada?

Wisdom adalah proses extrapolasi, non deterministic process dan non proses probabilistic. Wisdom dapat dipanggil berdasarkan tingat kesadaran sebelumnya dan khususnya sangat tergatung pada type orang (moral, etik, dll)

Data, information dan Knowledge menurut Ackof adalah bagian masa lalu, karena hanya berhadapan dengan apa yang sudah terjadi atau yang diketahui. Pada wisdom ini yang berhubungan dengan masa depan karena termasuk merancang dan vision. Dengan wisdom orang dapat membuat masa depan dan tidak hanya mengambil kondisi sekarang dan masa lalu. Akan tetapi memang, mencapai wisdom tidaklah mudah, orang harus terus bergerak, menangani banyak hal yang terkait dengan bidangnya dan berhasil.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *